Makalah Anatomi Tumbuhan
BUNGA
(Organ Reproduksi Dan Struktur Bunga)
Disusun Oleh :
Baihaqi (160703063)
Cut Raudhatul Jannah (1607030)
Desy Nurrahma Dhani (160703060)
Rahmatun nisa (1607030)
Dosen Pengampu :
Fitri Yunita Ms.i

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberi kenikmatan, berupa kesehatan maupun pengetahuan. Salawat serta salam selalu kita sanjung sajikan kepada baginda nabi besar yaitu kepada NABI MUHAMMAD SAW, keluarganya, dan para all-sahabat yang seiring lamgkah seayun bahu dan para pengikut beliau yang selalu berpegang teguh serta menyebarka risalah yang di bawanya hingga hari kiamat.
Rasa syukur kami panjatkan kepada ALLAH karena dengan izin-NYA kami telah dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Anatomi Tumbuhan ini. Tentu kami dalam menyelesaikan tugas ini tak lepas dari bantuan orang lain, baik itu rujukan dasar teori dosen pembimbing serta teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Atas bantuannya kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini pasti kami memiliki kesilapan dan kesalahan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah kami untuk yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku anggota dan bagi orang yang membaca laporan ini.
Penyusun
Kelompok Tiga
DAFTAR ISI
|kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN : 4
I. Latar Belakang 4
II. Rumusan Masala 4
III. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
I. Penegrtian 5
II. Bagian bagian bunga`
III. Alat kelamin bunga`` 9
IV. Mikrosporogenesis ` 10
V. Mikrogametogenesis` 11
BAB III KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan mengurai tentang fungsi masing-masing bagian tumbuhan dan struktur penyusun tumbuhan.
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bunga ?
2. Bagaimana strukur umum organ bunga ?
3. Bagaiamana struktur organ reproduksi bunga ?
Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian definisi bunga
2. Untuk mengetahui struktur organ yang ada pada bunga serta bagian lainnya
3. Untuk mengetahui perkembangan struktur organ reproduksi bunga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya mempunyai alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan dan sebaliknya bila hanya mempunyai alat kelamin betina saja disebut bunga betina (Sumardi, 1996).
Bunga sangat beragam bentuknya meskipun demikian, persamaan yang pokok di antara bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1983).
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.
B. Struktur Bunga
Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertile yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum. Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan tangkai bunga atau pedisel . Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak atau sepal dan sejumlah helai daun mahkota atau petal. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan keseluruhan petal dalam bunga disebut corolla. Kaliks dan corolla bersama-sama disebut perhiasan bunga atau periant. Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan corolla, maka tiap helainnya disebut tepal. Bagian reproduksi reproduktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium (Hidayat, 1995).
Susunan daun bunga pada reseptakulum bisa mengikuti spiral atau tersusun karangan dan keduannya bisa ditemukan pada bunga yang sama. Bila daun bunga tersusun dalam karangan, maka daun bunga dari karangan yang satu letaknya bergantian dengan daun karangan sebelum dan sesudahnya. Daun bunga dapat saling berlekatan atau bebas. Bila perlekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama, peristiwanya disebut kohesi. Jika perlekatan terjadi antara dua karangan berbeda disebut adnasi. Stmen terdiri dari tangkai sari atau filamen dan bagian distal terdapat kepala sari atau antera. Pada antera biasanya terdapat dua bagian, masing-masing bercuping dua. Kedua bagian antera bersambungan di tengah dengan penghubung kelapa sari atau konektivum, setiap bagian mengandung dua buah kantung sari atau kantong polen yang berisi butir tepung sari atau butir polen (Hidayat, 1995).
Karpel atau kumpulan karpel yang bersatu menjadi ginesium biasanya terdiri dari tiga bagian, yakni bakal buah dan bakal biji atau ovulum,tangkai putik atau stilus serta kepala kepala putik atau stigma yang strukturnya memudahkan polinasi. Bakal biji melekat pada bagian dinding bakal buah yang disebut plasenta (Hidayat, 1995).
Karpel apabila berada di bagian paling tinggi atau sumbu bunga, maka bakal buah yang terjadi dikatakan menumpang atau superus dan bunganya disebut hipogin. Kadang-kadang perhiasan bunga dan stamen terletak di tepi reseptakulum yang berbentuk cekungan atau bakal buah ada di tengahnya. Bunga seperti itu disebut perigin atau bakal buahnya disebut separuh inferus atau separuh tenggelam. Cekungan reseptakulum dapat menutup sehingga letak bakal biji jelas lebih rendah daripada bagian bunga lainnya. Bunga seperti itu dinamakan epigen atau bakal buahnya tenggelam atau inferus (Hidayat, 1995).
Bagian-bagian bunga sempurna adalah kepala putik (stigma), tangkai putik, tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), sumbu bunga, artikulasi, tangkai bunga, kelenjar nectar, benang sari (stamen), bakal buah (ovum), bakal biji (ovulum), serbuk sari, kepala sari, perhiasan bunga (periantum), mahkota bunga (corolla), dan kelopak bunga (calyx) (Sumardi 1996).
1. Bagian-Bagian Bunga
a. Tangkai bunga
Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga dengan ranting.
b. Dasar bunga
Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga
c. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.
d. Mahkota bunga
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.
e. Benang sari
Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.
f. Putik
Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebutb kepala putik. Bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik. Bakal biji terdapat dia dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon lembaga
2. Bunga tidak lengkap
Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin bunga.

Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
I. Bunga Sempurna

Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik.
II. Bunga Tidak Sempurna
Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat kelamin yaitu benang sari saja atau hanya putik saja
3. Organ Reproduksi Bunga
Reproduksi merupakan proses (perkembangbiakan) atau aktivitas mahkluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah .
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
1. Repoduksi aseksual (vegetatif)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
2. Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin. Perkembangbiakan yang terjadi karena adanya peleburan antara dua sel yaitu sel kelamin jantan (sperrma) dan sel kelamin betina (ovum) sehingga dihasilkan individu baru. Reproduksi generative pada tumbuhan diawali dengan peristiwa penyerbukan atau persaringan yang dilanjutkan dengan pembuahan.
Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi). Pada reproduksi generative terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur. Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
1. Ogan Kelamin jantan

2. Organ Reproduksi kelamin betina

4. Perkembangan Serbuk Sari
1. Mikosprogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (sperma) yang berlangsung pada bunga yaitu di dalam serbuk sari bagian dari kepala sari (antenna) yang di dalamnya terdapat kantong serbuk sari atau mikrosporangium. Proses mikrosporogenesis berlangsung sebagai berikut: Sebuah sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antenna membelah secara meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. Pada meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid (n) yang berkelompok membentuk tetrad.
Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis (pembelahan inti), sehingga menghasilkan 2 inti yang haploid yaitu satu inti dinamakan inti saluran serbuk sari dan satu inti generatif. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis dan terbentuklah 2 inti sperma (n) dan inti serbuk sari tidak membelah. Dengan demikian maka sebutir serbuk sari yang telah masak mengandung 3 inti yang haploid, yaitu serbuk inti saluran serbuk sari dan 2 buah inti sperma.

2. Mikrogametogenesis
Setelah serbuk sari jatuh pada kepala putik, akan segera terjadi proses pembentukan gamet (mikrogametogenesis) pada serbuk sari tersebut. Gamet yang dimaksud disini adalah inti sel serbuk sari yang nantinya akan membuahi ovum dan inti kandung lembaga sekunder pada bakal biji. Pada mulanya sel serbuk sari hanya memiliki 1 inti sel saja yang terletak di tepi sel. Inti sel ini akan melakukan pembelahan untuk membentuk inti generatif dan inti vegetatif. Inti generatif terletak di tepi sel, sedangkan inti generatif terletak di tengah sel tersebut. Inti generatif tersebut keudian membelah sekali lagi membentuk inti generatif 1 dan inti generatif 2, yang keduanya sering disebut dengan nama sperm cell.
Proses pembuahan terjadi pada bakal biji tumbuhan. Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik akan berkecambah membantuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari seperti saluran kecil yang merupakan perpanjangan dari serbuk sari yang akan mencari jalan menuju bakal biji. Buluh serbuk sari menjadi tempat lewatnya inti sel serbuk sari untuk membuahi ovum dan inti kandung lembaga sekunder.
Inti vegetatif akan berberan sebagai penunjuk jalan bagi pergerakan 2 inti generatif. Setelah mencapai bakal biji, inti generatif 1 akan membuahi ovum untuk membentuk zigot dan inti generatif 2 akan membuahi inti kandung lembaga sekunder untuk membentuk endosperma. Zigot merupakan calon individu baru yang pertumbuhan awalnya berasal dari cadangan makanan yang terdapat pada endosperma.

BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.
2. Bagian anatomi bunga yaitu:
Ø Putik, yang tersusun atas: kepala putik (stigma) dan tangkai putik.
Ø Stamen, tersusun atas: tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), sumbu bunga, artikulasi, tangkai bunga, kelenjar nectar, benang sari (stamen), bakal buah (ovum), bakal biji (ovulum), serbuk sari, dan kepala sari.
Ø Perhiasan bunga (periantum), yang terdiri dari: mahkota bunga (corolla), dan kelopak bunga (calyx)
3. Bunga berkembang dari sebagian atau semua meristem apek pada pucuk. Beberapa bunga menunjukkan adanya perkembangan dari luar ke dalam atau sebaliknya. Perkembangan bunga juga mengikuti nikrosporogenesis dan makrosporogenesis.
4. Kebanyakan bunga, berkas pembuluh yang menuju setiap organ berdivergensi dari silinder pembuluh sentral, di taraf yang berbeda-beda dalam bunga.
Daftar Pustaka
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta: UGM Press
Greenway, T. 1997. Pohon (terjemahan Hadi Sumarso, 2002). Jakarta: Erlangga
Hidayat, B Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Juliarso,2001 Ahmad Zulfa, Biologi Sel.(Jakarta: EEG,
Kartasapoetra. Ir. A. G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Novianti,C 2001.Anticianin and Cell Plant.Journal of American Biology.Vol.1.No.1
Stace, CA. 1980. Taksonomi Tumbuhan dan Biosistematik. Bogor: IPB Press
Sumardi, Isrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta. UGM press
Sumardi, Iserep. 1996. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: ITB
Tjitrasam, 1983. Botani umum I. Angkasa: Bandung.
Komentar
Posting Komentar